Menganalisis karya seni
Nama: Fathan Ramadhan
Npm: 202246500857
Dosen: Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.
1.
Sadumuk Bathuk Sanyari Bumi
Sadumuk Bathuk Sanyari Bumi, adalah sebuah pepatah yang bermakna satu sentuhan kening seluas bumi bertaruh nyawa. Hal ini, menjadikan inspirasi bahwa suatu hal atau perbuatan sekecil mungkin, jika kita lakukan dengan bersungguh sungguh hasilnya akan berdampak besar.
Sebuah perilaku positif dalam upaya kita menjaga lingkungan sekitar akan berdampak besar untuk kelestarian alam. Menanamkan sejak dini gemar menanam, hemat air, hemat energi, mencegah ilegal logging, menghindari pembakaran lahan adalah satu cara untuk mencegah global warming.
Jagalah bumi kita... lestarilah alam kita...
2.
Mawas dan wawas
Melalui lukisan ini, saya mencoba menggambarkan dampak buruk dari deforestasi dan polusi. Di tengah karya seni, Bumi terlihat rapuh dan terluka, melambangkan kerentanan planet terhadap tindakan manusia yang tidak bertanggung jawab. Namun, terdapat tanda-tanda harapan di sekitarnya. Panel surya dan turbin angin melambangkan pentingnya beralih ke sumber energi terbarukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Melalui lukisan ini, saya mengajak kita untuk merenungkan pentingnya menjaga dan melindungi lingkungan serta mengambil tindakan untuk mengatasi perubahan iklim yang memburuk. Lukisan ini juga menggabungkan elemen-elemen personal dan sosial, seperti simbol mata yang melambangkan kesadaran dan pengetahuan, api yang melambangkan wawasan global, pohon yang melambangkan harapan dan regenerasi, serta kancil yang melambangkan kecerdikan dan kelangsungan hidup Perubahan iklim adalah isu yang sangat penting dan mempengaruhi kita semua. Latar belakang personal dan konsep sosial dalam lukisan ini memberikan kita pemahaman yang mendalam tentang betapa pentingnya mengatasi perubahan iklim ini. Simbol mata mengingatkan kita akan pentingnya memiliki kesadaran dan pengetahuan yang cukup untuk menghadapi masalah ini. Api melambangkan wawasan global, mengingatkan kita bahwa perubahan iklim adalah masalah yang melibatkan seluruh dunia. Pohon melambangkan harapan hidup, regenerasi, dan keberlangsungan hidup. Ini mengingatkan kita bahwa kita harus berharap dan berusaha untuk memulihkan lingkungan kita. Kancil melambangkan kecerdikan dan ketahanan, mengingatkan kita bahwa kita harus cerdas dan adaptif dalam menghadapi perubahan iklim ini.
Untuk mengatasi perubahan iklim, kita perlu mengambil tindakan yang nyata. Salah satu solusinya adalah dengan beralih ke sumber energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin. Ini akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Kita juga perlu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan seperti sepeda atau transportasi umum. Selain itu, kita perlu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendaur ulang sampah untuk mengurangi polusi lingkungan. Edukasi juga sangat penting dalam membangun kesadaran tentang perubahan iklim dan pentingnya melindungi lingkungan. Kita perlu mengajarkan generasi muda tentang pentingnya keberlanjutan dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam melindungi Bumi.
Melalui lukisan ini, kita diajak untuk merenung dan mengambil tindakan. Kita harus memahami bahwa perubahan iklim adalah masalah yang mendesak dan mempengaruhi kita semua. Kita harus mengambil langkah- langkah konkret untuk mengurangi dampaknya dan melindungi planet kita. Dengan menggabungkan emosi, solusi, dan pendekatan edukatif, lukisan ini menginspirasi kita untuk bertindak dan menjadi bagian dari solusi perubahan iklim. Mari bersama-sama menjaga Bumi kita agar tetap
Mandala representasi berlangsungnya kehidupan semesta, semua mengalir tak terbatas ruang dan waktu. Semesta mengalir mengikuti arus kehidupan. Jagat raya, bagian dari sebuah harmoni menuju inti titik keseimbangan. Apakah kita bagian dari semesta? Seperti apa kehidupan di bumi berharmoni dengan semesta. Samar bentuk Yin & Yang, menyimbolkan keseimbangan menjadi titik pusat, inti dari alam semesta. Benda langit bertebaran menggambarkan keindahan dan luasnya jagat raya. Ular simbol dari kebijaksanaan. Bunga lotus melambangkan keterhubungan dengan alam semesta. Empat sosok wanita penjaga representasi dari manusia, 'mereka' melindungi, mengayomi dan ikut berharmoni bersama alam semesta, mother of earth.
4.
Karya ini menyampaikan dampak perubahan iklim pada manusia dan lingkungan. Wanita yang terduduk di bawah pohon kering dengan ekspresi sedih melambangkan kerapuhan manusia dalam menghadapi perubahan dramatis dalam cuaca dan alam. Pohon kering melambangkan ekosistem yang hancur akibat perubahan iklim. Tumpukan kepala tengkorak, simbol dari masa depan yang suram jika tindakan tidak diambil untuk mengatasi perubahan iklim. Namun, ada harapan yang disimbolkan oleh orang yang memegang tunas tumbuhan, menunjukkan bahwa tindakan kita dapat memulihkan alam. Pesan yang disampaikan adalah pentingnya kesadaran dan tindakan untuk melindungi bumi dari dampak perubahan iklim yang merusak dan mengancam kehidupan serta negeri ini.
5.
Gunung Muria adalah salah satu konsentrasi populasi terbesar macan tutul di Jawa Tengah selain Gunung Lawu dan Slamet. Hasil monitoring Djarum Foundation bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan Perkumpulan Masyarakat Pelindung Hutan Gunung Muria, mengidentifikasi 13 macan tutul hidup di sana pada 2018. Namun, sayang fakta menggembirakan itu tak berbanding dengan lahan di Gunung Muria yang masih bisa didiami macan tutul "Semakin bertambahnya habitat satwa langka ini yang hilang karena diokupansi untuk kebun atau ladang. Kerusakan hutan Muria itu ditandai seringnya macan tutul ke luar dari hutan dan memangsa ternak milik warga, indikasi lain adalah banjir yang semakin sering terjadi di aliran sungai di lereng Muria. "Jika terus dibiarkan dikhawatirkan macan tutul jawa di sana secara perlahan akan mengalami kepunahan lokal." karena saat macan tutul muria turun ke bawah akan diburu oleh pemburu liar yang tidak bertanggung jawab. Kali ini saya menggunakan kain blacu sebagai media melukis dengan cat berbahan ampas kopi muria yang tumbuh disekitar gunung muria, ini adalah bentuk keprihatinan saya terhadap satwa khas ini, karena ulah manusia yang serakah nasib macan tutul muna hampir tidak ada sisa
Dokumentasi
Komentar
Posting Komentar